Jumat, 09 Maret 2012

pengaruh Ph terhadap kecepatan perkecambahan

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI
PENGARUH Ph
TERHADAP
KECEPATAN PERKECAMBAHAN
BIJI KACANG HIJAU


KELOMPOK 1

SMA NEGERI 1 SUKOHARJO
2011/2012 


BAB 1

PENDAHULUAN

A.            LATAR BELAKANG MASALAH
Pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan kacang hijau

B. TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui pengaruh faktor eksternal  (pH air) terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.

C. MANFAAT PENELITIAN
Dapat mengetahui laju pertumbuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya (pH air cuka)


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.      DASAR TEORI
     pH air sangat erat pengaruhnya terhadap pH tanah. Apabila konsentrasi H+ dalam larutan tanah lebih banyak dari OH- (siraman air asam) maka suasana larutan tanah menjadi asam, sebalikya bila konsentrasi OH- lebih banyak (siraman air basa) dari pada konsentrasi H+ maka suasana tanah menjadi basa. pH tanah
sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. PH tanah yang optimal bagi pertumbuhan kebanyakan tanaman makanana ternak adalah antara 5,6-6,0. Pada tanah pH lebih rendah dari 5,6 pada umumnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor dan nitrogen. Bila pH lebih rendah dari 4.0 pada umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadiaa terhambat.

     Konsentrasi Alumunium dan besi (Fe) yang tinggi pada tanah memungkinkan terjadinya ikatan terhadap fosfor dalam bentuk alumunium fosfat atau Fe-fosfat. P yang terikat oleh alumunium tidak dapat digunakan oleh tanaman. Tanaman yang ditanam pada tanah yang memiliki pH rendah biasanya juga menunjukkan klorosis (peleburan klorofil sehingga daun berwarna pucat) akibat kekurangan nitrogen atau kekurangan magnesium.
     Selain itu pH tanah rendah memungkinkan terjadinya hambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi proses mineralisasi unsur hara seperti N dan P dan mikroorganisme yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri tanah yang dapat bersimbiosis dengan leguminosa seperti Rhizobium atau bersimbiosis dengan tanaman non leguminosa seperti Frankia sehingga sering dijumpai daun-daun tanaman   pada tanah asam mengalami klorosis akibat kekurangan N. Bakteri tanah yang lain seperti azotobakter (A. Chroococcum ) yang dapat berasosiasi dengan akar tanaman hanya dapat hidup apabila suasana larutan tanah netral hingga basa. Mikroorganisme tanah lain yang bermanfaat bagi tanaman, yang dapat terpengaruh pertumbuhannya bila berada pada suasana asam adalah mikoriza. Mikoriza adalah jamur yang dapat melarutkan fosfor organik menjadi fosfor inorganik yang tersedia bagi tanaman.
     Sebaliknya bila tanah bersuasana basa (pH>7.0) biasanya tanah tersebut kandungan kalsiumnya tinggi, sehingga terjadi fiksasi terhadap fosfat dan tanaman pada tanah basa seringkali mengalami defisiensi P. Sehingga pada umumnya, tanaman yang ditanam pada  keadaan tanah basa akan tumbuh dengan sangat subur.

B. RUMUSAN HIPOTESIS
Semakin rendah pH air yang kita siramkan pada tanaman kacang hijau, maka tanaman itu akan semakin sulit untuk tumbuh, bahkan tanaman itu akan teracuni oleh keasaman air itu.
BAB III


METODE PENELITIAN

A. VARIABEL BEBAS DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Variabel bebas      : pH yang disiramkan pada tanaman kacang hijau
Variabel terikat    : pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan kacang hijau
Variabel kontrol    : volume cairan yang disiramkan, jenis tanaman,
waktu penyiraman, suhu, cahaya


B. SASARAN PENELITIAN
30 biji kacang hijau

C.   INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
1.      Gelas Aqua (± 240 ml) sebanyak 3 buah
2.      Media tanam berupa kapas
3.      30 tanaman kacang hijau hasil persemaian
4.    Penggaris
5.      Air biasa
6.      Cairan Asam Cuka (CH3COOH)

D.PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
1.     Siapkan 3 gelas Aqua yang bersih. Pastikan kering dan tidak ada bekas  air di dalamnya.
2.     Berilah tanda atau label pada masing-masing gelas.
3.      Masukkan kapas ke dalam gelas sesuai dengan batas tanah atau sesuai dengan massa tanah yang telah ditentukan. (lihat gambar!)

4.      Tanamlah masing-masing 10 biji kacang hijau ke 3 gelas tadi yang sudah terisi kapas.
5.      Taruhlah ketiga gelas tadi di tempat yang cukup sinar dan tidak terhalangi oleh suatu apapun.
6.      Dengan menggunakan benang kenur, hitunglah tinggi atau panjang tanaman awal saat mulai ditanam. Catat hasilnya.
7.      Mulailah menyiram dengan cairan-cairan yang ada masing-masing 20 mL. Gelas A disiram dengan menggunakan air biasa. Gelas B disiram dengan menggunakan air garam. Gelas C disiram dengan menggunakan air sabun. Gelas D disiram dengan menggunakan air cuka. Catat waktu penyiramannya. Ulangi penyiraman ini sesuai dengan waktu yang telah dicatat selama 6 hari.
8.      Catat perubahan ketinggian yang terjadi setiap sebelum menyiram.
9.  Setelah dicatat perubahan ketinggiannya selama 6 hari, hitunglah rata-rata pertambahannya dan buatlah sebuah kesimpulan.



BAB IV


DATA DAN ANALISIS

A.DESKRIPSI  DATA
Dari percobaan yang telah dilakukan selama kurang lebih 7 hari, didapatkan hasil seperti pada tabel yang telah tercantum. Dapat dilihat, bahwa tanaman kacang hijau yang mendapatkan siraman air sabun lebih cepat tumbuh dan berkembang daripada tanaman kacang hijau lainnya yang disiram dengan menggunakan air biasa, air garam, maupun air cuka. Hal ini dikarenakan oleh tingkat kebasaan air sabun yang tinggi (±8). Sehingga sesuai dengan dasar teori yang ada, bahwa bila tanah bersuasana basa (pH>7.0) biasanya tanah tersebut kandungan kalsiumnya tinggi, sehingga terjadi fiksasi terhadap fosfat dan tanaman pada tanah basa seringkali mengalami defisiensi P. Sehingga pada umumnya, tanaman yang ditanam pada  keadaan tanah basa akan tumbuh dengan sangat subur. Terbukti benar. Sebaliknya, tanaman yang ditanam pada tanah yang nuansanya asam, tanaman akan cenderung layu dan akhirnya mati. Hal ini dapat didasarkan pada dasar teori yang ada bahwa bila pH lebih rendah dari 4.0 pada umumnya terjadi kenaikan Al3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Dalam hal ini, pH larutan asam cuka adalah 2. Karena pH asam cuka ini lebih rendah dari empat, maka efek dari keasamannya itu akan langsung berpengaruh pada akar-akar tanaman kacang hijau yang masih muda.
Kemudian bagaimanakah dengan air garam yang memiliki ph 7. Mengapa tanaman yang ditanam pada tanah yang disiram air garam malah mati, bukannya tumbuh subur. Penjelasan peristiwa tersebut adalah sebagai berikut.
Konsentrasi garam yang tinggi pada suatu tanaman disebut stress garam. Stres garam merupakan salah-satu dari antara enam bentuk stres tanaman yaitu stress suhu, stres air, stres radiasi, stres bahan kimia dan stres angin, tekanan, bunyi dan lainnya. Stres garam termasuk stres bahan kimia yang meliputi garam, ion-ion, gas, herbisida, insektisida dan lain sebagainya. Stres garam terjadi dengan terdapatnya salinitas atau konsentrasi garam-garam terlarut yang berlebihan dalam tanaman. Stres garam ini umumnya terjadi dalam tanaman pada tanah salin. Stres garam meningkat dengan meningkatnya konsentrasi garam hingga tingkat konsentrasi tertentu yang dapat mengakibatkan kematian tanaman. Garam-garam yang menimbulkan stres tanaman antara lain ialah NaCl,NaSO4, CaCl2, MgSO4, MgCl2 yang terlarut dalam air.
Stress garam sangat erat kaitannya dengan potensial osmotik pada larutan hara. Dengan meningkatnya konsentrasi linarut atau garam hara (CaCl2), maka potensial osmotik di sekitar tanaman sangat meningkat sedangkan potensial air murni menurun yang mengakibatkan energi bebas air menurun. Hal ini menyebabkan jumlah air yang masuk ke dalam akar akan berkurang sehingga mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalam tanaman walaupun sebenarnya air di luar tanaman itu cukup. Keadaan yang demikian dikenal dengan kekeringan fisiologis. Kekeringan fisiologis atau tingkat salinitas yang cukup parah akan menimbulkan stres dan memberikan tekanan terhadap pertumbuhan tanaman.
Salinitas dapat berpengaruh menghambat pertumbuhan tanaman dengan dua cara yaitu :
a. Dengan merusak sel-sel yang sedang tumbuh sehingga pertumbuhan tanaman
     terganggu.
b. Dengan membatasi jumlah suplai hasil-hasil metabolisme esensial bagi pertumbuhan
     sel melalui pembentukan tyloses.
Salinitas menekan proses pertumbuhan tanaman dengan efek yang menghambat pembesaran dan pembelahan sel, produksi protein serta penambahan biomassa tanaman. Tanaman yang mengalami stres garam umumnya tidak menunjukkan respon dalam bentuk kerusakan langsung tetapi pertumbuhan yang tertekan dan perubahan secara perlahan. Demikian akhirnya, tanaman yang mengalami stress garam akan lebih cepat mati.

B. INTERPRESTASI DATA
a.    Air yang tidak diberi air cuka
                                         i.    Hari ke-1               : Kulit mulai mengelupas
                                        ii.    Hari ke-2     : Tumbuh akar
                                      iii.    Hari ke-3     : Mulai berkecambah
                                       iv.    Hari ke-4     : Tinggi kecambag 1cm
                                        v.    Hari ke-5     : Tinggi kecambah 3 cm
                                       vi.    Hari ke-6     : Tinggi kecambah 5 cm

b.    Air yang dikasih cuka 1 tetes
                       i.        Hari ke-1    : Belum ada perubahan
                     ii.        Hari ke-2    : Kulit sudah mengelupas
                   iii.        Hari ke-3    : Tumbuh akar
                    iv.        Hari ke-4    : Mulai berkecambah
                      v.        Hari ke-5    : Tinggi batang 1 cm
                    vi.        Hari ke-6    : Tinggi batang 2,5 cm

c.    Air yang dikasih cuka 2 tetes
                       i.        Hari ke-1    : Belum ada perubahan
                     ii.        Hari ke-2    : Kulit sedikit mengelupas
                   iii.        Hari ke-3    : Tumbuh akar
                    iv.        Hari ke-4    : Mulai berkecambah
                      v.        Hari ke-5    : Tinggi batang 0,5 cm
                    vi.        Hari ke-6    : Tinggi batang 2 cm

C.  PEMBAHASAN
Bahwapertumbuhan kecambah dengan variabel air biasa lebih cepatpertumbuhannya dibandingkan dengan air cuka dan air garam.Pada air cuka terjadi pertumbuhan kecambah hanya satu darilima biji yang di tanam, sedangkan pada air garam tidak terjadipertumbuhan melainkan semua biji mati, sedangkan pada airbiasa pertumbuhan terjadi lebih cepat dan dari lima biji yang ditanam yang mati hanya dua biji. Hal ini membuktikan bahwa airsangat berperan penting dalam pertumbuhan kecambah.Pada air murni, atau air biasa, terjadi perkecambahan biji yangbaik meskipun ada dua biji yang tidak tumbuh mungkin initerlebih dari faktor benih atau biji itu sendiri yang kurang baik. tetapi pada umumnya pertumbuhan lebih cepat bilamenggunakan air. Hal ini membuktikan bahwa air lebih memilikinilai lebih untuk proses perkecambahan.Pada air garam, semua benih atau biji mengalami penyusutandan pada akhirnya mengalami kematian. Disebabkan karena airgaram merupakan salah satu larutan dengan tingkat osmotictinggi yang dapat menghambat perkecambahan, meskipun padalarutan garam mengandung air, akan tetapi kadar ataukonsentrasi garam lebih tinggi daripada air, sehingga tidakterjadi perkecambahan pada air garam.Pada air cuka, ada satu biji yang tumbuh dari lima biji yangditanam, sebenarnya hal ini membingungkan karena padadasarnya atau menurut teori, bija tidak akan mengalamiperkecambahan karena cuka bersifat asam, dan bersifatmenghambat perkecambahan karena keasamannya. Tetapi padakenyataannya ada satu biji yang tubuh, mungkin ini karenakonsentrasi air yang lebih banyak daripada konsentarsi cuka,sehingga biji bisa berkecambah.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN
1.      Semakin rendah pH Air yang disiramkan, tanaman akan cepat mati,  karena rusaknya sel-sel akar. Terutama sel-sel akar tumbuhan muda.
2.      Semakin tinggi pH Air yang disiramkan, tanaman akan tumbuh subur, karena tanah yang tingkat kebasaannya tinggi pasti mengandung kalsium yang sangat tinggi. Dan itu sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Dari kegiatan percobaan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa :air sangat di butuhkan dalam proses perkecambahan benih ataubiji. Larutan garam dapat menghambat perkecambahan karenamerupakan larutan dengan tingkat osmotic tinggi dan garambersifat higroskopis yang artinya bersifat menyerap air yang adadisekelilingnya. Dan hal ini membuktikan bahwa kacang hijau dankebanyakan tanaman lainnya tidak dapat tumbuh di daerah pantaiatau dengan sumber air laut yang berkadar garam tinggi kecualitanaman bakau. Dan larutan dengan kadar asam yang tinggi jugamemperhambat pertumbuhan kecambah, karena larutan ini juga
mempengaruhi ph tanah sehingga menjadai asam dan tidak cocokdengan tumbuhan.

B. SARAN
1.      Penggunaan Air garam untuk menyirami tanaman sangat dilarang. Karena tanaman yang disirami dengan menggunakan air garam akan lebih cepat mati. Hal ini dikarenakan tanaman mengalami peristiwa yang disebut stress garam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar